Senin, 07 Mei 2012

Bagaimana Menjadi Seorang Ikhwan dan Akhwat sejati?


            :Eh Romi! Hai Bro! Wah asyik banget nih ngerokoknya?!” sapa Alexa seraya mencubit lengan Romi dan duduk tepat di samping Romi. “Iya nih, mau coba lo? Asyik loh, keren loh kalo cewek tuh ngerokok kayak cewek-cewek di barat gitu loh!” rayu Romi seraya menyodorkan sebatang rokok pada Alexa. “Ee… Boleh nih? Yah… Kebetulan gue lagi frustasi nih, secara gitu! Gue baru aja diputusin ma pacar gue, katanya dia dah gak level ma gue, padahal gue kan cantik, apa lagi yang kurang dari gue coba?!” kata Alexa sambil memainkan batang rokok yang ada di tangannya. :Sebenarnya gue tau kok kenapa pacar lo putusin lo, melihat penampilan lo itu… hm.. kurang seksi! Lihat aja tuh rok kamu, naikkan dikit dong hingga di atas lutut kamu! Trus bajunya, baju lo tuh gombrang banget kayak ibu-ibu aja! Ketatin dong! Supaya kelebihan dalam tubuhmu itu Nampak indah dan seksi.
            Nah itulah tadi Sekilas kehidupan remaja saat ini, mereka selalu menjadi korban gaya hidup barat yang bisa mengikis akhlak mereka perlahan-lahan namun pasti. Tak ada lagi jarak antara pemuda dan pemudi, hal itu telah dianggap wajar bagi sebagian mereka. Tubuh mereka yang harus mereka tutupi malahan mereka pertunjukkan dengan terbuka tanpa merasa malu ataupun risih. Last but not list, itulah yang terjadi dalam remaja kita saat ini, dalam mencari jati diri, mereka selalu ingin mencoba-coba dan melakukan hal-hal yang baru dan menantang bagi mereka tanpa memikirkan resiko yang bisa menghancurkan masa depan mereka sendiri. Selalu ingin dipuji dan memuji, itulah karakter remaja putra dan putrid, remaja putra selalu memuji kelebihan yang dimiliki seorang cewek sedangkan remaja putrid sangat senang ketika dipuji oleh lawan jenisnya, mungkin hal itu jadi kesenangan tersendiri bagi mereka.

            Tahukah kamu? Sebenarnya dalam islam sangatlah berbeda antara cowok-cewek dan ikhwan-akhwat.Mungkin kalian berkata dan bertanya-tanya”Kok bisa? Kirain sama! Cuma bedanya hanya factor bahasa, ikhwan-akhwat berasal dari bahasa arab!:

            Nah, kita bahas bersama ya…
Bagi yang menganggap itu sama, maaf… itu adalah salah besar! Perbedaannya sangat jauh, perbedaan antara cowok-cewek dan ikhwan-akhwat terletak pada gaya hidup dan etika. Cowok dan cewek berjalan di atas muka bumi dengan gaya parlente, sibuk mengurusi penampilan, dan selau mengikuti hawa nafsunya, sedangkan ikhwan dan akhwat berjalan di atas muka bumi dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
            Pakaian yang tertutup dan sopan, santun, lembut, tegas, dan memiliki pendirian dan prinsip yang kuat sesuai ajaran al-qur’an dan sunnah adalah gambaran dan cerminan akhlak seorang ikhwan ataupun akhwat. Namun sayangnya, untuk mendapatkan ikhwan dan akhwat yang sejati di Indonesia sangatlah minim, mungkin perbandingannya  antara 1 dan 10, jauh banget ya…
Di berita baik dalam media cetak dan media elektronik, sangat sering kita jumpai permasalahan pergaulan bebas seperti masalah seks, narkoba, judi dsb, bagaimana tidak?! Pakaian yang minim masih saja dipakai kemana-mana, mengomsumsi narkoba hingga over dosis, mabuk-mabukan hingga akhirnys terjadinya perkelahian sesama ataupun antar kelompok yang berujung kematian. Coba kita piker, siapa yang mengundang ataupun mencari—cari masalah dan bencana?! Kita sendirilah yang membuat diri kita tertimpa celaka. Seperti pepatah yang mengatakan, ‘Lebih mencegah daripada mengobati’. Siapa yang tidak mengetahui makna pepatah tersebut, mungkin anak usia sekolah dasar pun mengetahui maknanya.
            Maka dari itu, untuk menjadi seorang ikhwan dan akhwat sejati yang kaffah, kita harus senantiasa beretika sesuai ajaran al-qur’an dan sunnah. Sulit sih… tapi tak ada salahnya untuk kita mencobanya, tak ada yang sulit kalau ada kemauan untuk berubah.

Takkan berubah suatu kaum jika bukan dirinyalah  sendiri yang mengubahnya

Selain itu, tentulah kita sebagai ikhwan dan sejati ingin meraih kesuksesan, bukan hanya kesuksesan di dunia tetapi juga kesuksesan di akhirat. Untuk meraihnya, pastilah kita harus bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dan mengerjakan kebaikan di mana pun dan kapan pun. Man jaddah wa jaddah artinya barang siapa yang bersungguh-sungguh niscaya dialah yang a kan mendapatkannya.
Jadi… keputusan dan keberhasilan ada di tanganmu, dan tentunya dengan usaha dan doa yang akhirnya Allah yang menentukannya, kalaupun kamu gagal, janganlah putus asa karena itu hanyalah sebuah ujian untukmu menjadi lebih baik, kegagalan adalah cambuk untuk mendapatkan kesuksesan. Selain itu, Allah telah menyediakan 2 jalan bagi manusia, jalan kiri menuju ke neraka dan kanan untuk menuju surge, so… silahkan memilih dan menentukan nasib dan jalanmu sendiri…

Penulis:
Risya Rizky Nurul Qur’ani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar