“Ma, beliin aku sepatu yang
baru dong, soalnya sepatuku berwarna -warni nih, padahal di peraturan SD aku
setiap siswa diwajibkan untuk menggunakan sepatu berwarna hitam polos,”
rengekku yang saat itu masih duduk di bangku kelas 1 SD dan Mama hanya
tersenyum-senyum tanpa berkomentar sepatah kata pun. Pada keesokan harinya,
bukannya mendapatkan sepatu baru dari Mama, beliau hanya memberiku sepasang
sepatu bekas pemberian dari tetangga yang memiliki segudang sepatu bermerek.
Sepatu itu memang bagus dan menarik buatku tetapi sepatu itu terhiaskan oleh garis
tebal berwarna putih sehingga aku pun protes kepada Mama dengan mengatakan
bahwa sepatu itu memiliki warna lain selain warna hitam. Tiba-tiba Papa menghampiri
kami dan memberi sebuah solusi yang cukup unik. Papa pun mengambil sepatu itu
kemudian ia mengambil sebuah spidol hitam permanen. Sret..sret… dengan serius
Papa menghitamkan bagian yang putih dari sepatu itu dengan spidol tersebut dan
hasilnya sepatu itu kini benar-benar telah menjadi sepasang sepatu yang
berwarnakan hitam polos. Aku dan mama pun hanya tertawa melihat hal itu.
***
Seiring waktu yang terus
bergulir, tak terasa kini aku telah tumbuh menjadi seorang remaja dan selama
itu pula aku telah bergonta-ganti sepatu baik itu sepatu yang baru maupun yang
bekas, yah.. yang penting sesuai peraturan yang ad di sekolah aku. Sebenarnya
aku telah merepotkan kedua orang tuaku dengan seringnya aku meminta untuk
bergonta-ganti sepatu dan bukannya aku ingin atau berniat untuk terus
berkali-kali mengganti sepatuku namun dengan memiliki kaki yang berukuran
panjang yang pertambahan ukurannya cukup cepat menjadi alasan dasar mengapa aku
terpaksa harus selalu berganti sepatu. Bahkan jari- jemariku sempat membengkak
ketika aku menggunakan sepatuku yang telah begitu sempit. Saat itu aku sengaja
menahan rasa sakit tersebut tanpa melaporkan hal itu kepada orang tuaku sebab
aku merasa tak enak hati kepada keduanya yang telah selalu berusaha dan
berjuang untuk mendapatkan sepatu buatku. Namun ujung-ujungnya, mereka tahu
akan hal tersebut setelah memperhatikan jemari kaki dan cara berjalanku yang
Nampak agak perlahan-lahan dalam melangkah dan terkadang aku meringis setiap
menapakkan kakiku di atas lantai, begitu pun ketika aku mengikuti pelajaran
olahraga yang selalu memerintahkan kepada siswa-siswa untuk berlari-lari
mengelilingi gedung sekolah yang cukup luas, oh.. sempurnalah penderitaanku.
Namun dari kejadian tersebut, akhirnya kedua orang tuaku membelikanku sepasang
sepatu yang berukuran lebih besar dari ukuran kakiku yang sebenarnya, hal itu
bertujuan agar aku tetap merasa nyaman memakai sepatuku setiap ukuran kakiku
bertambah dan juga agar tak merepotkan mereka lagi. Dan hal itu sering mereka
lakukan dalam membeli sepatu buatku hingga saat ini, yah.. sudah tahu tujuan
dari mereka kan?!! Hahaha…!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar